Kota Kinabalu: Kerajaan persekutuan mesti melangkaui retorik dan mengambil langkah konkrit untuk menangani ketidakadilan sejarah dan berterusan yang dihadapi oleh rakyat Sabah dan Sarawak, kata Presiden Pembela Tanah Pusaka atau Moningolig Pogun Tokou (MOPOT) Andrew Ambrose.
“Pendekatan kerajaan persekutuan, yang berakar umbi dalam model politik Malaya yang ‘merasakan diri lebih baik’, tidak lagi boleh diterima. Negeri-negeri di Borneo menuntut penghormatan, penglibatan tulen, dan penyelesaian yang boleh diambil tindakan. Pemberian sedikit dan janji kosong tidak akan mencukupi,” kata Andrew.
ADVERTISEMENT
Stay up-to-date by following Daily Express’s Telegram channel.
Daily Express Malaysia
Beliau mengulas mengenai bekas menteri undang-undang Datuk Zaid Ibrahim, yang baru-baru ini menggesa masyarakat Bajau Laut diiktiraf sebagai rakyat Sabah dan Malaysia melalui pemberian kad pengenalan biru.
Dalam catatan di X, Zaid menyelar pengusiran mereka baru-baru ini dari rumah bertiang mereka di Semporna, mengatakan mereka tiada tempat untuk pergi selain “di tengah laut lepas”.
Dear Daily Express reader,
Ever since 1963, before the formation of Malaysia, The Daily Express has kept the public well-informed as well as helped shape Sabah & Labuan's development for 60 years.
By subscribing you are supporting many of our award winning journalists - the first newspaper to win the Prime Minister's award for excellence in Journalism - who work tirelessly to bring you the facts and news that matter.
We are also the only newspaper to achieve a world scoop in the Nick Leeson saga in 1995.
Your subscription helps to hold those in power accountable. Subscribe today to support exclusive, local and independent journalism.
Subscriber Log-in here Subscribe now To unlock this article sign in here